Jumat, 12 Agustus 2011

Teacher of my life

Umi
wangi cintamu
Mengharumkan hidupku
Pedihku pedihmu juga
Senangku senangmu juga
Kau menyatu . . . . .
Dalam luka bahagiah hidupku
Hati sempat mengingatkan
Di situ ada setetes air berjatuhan
Membasahi pipi wajah damaimu
Di matamu . . . . . .
terpancar padang cinta
yang luas tanpa pagar pembatas
janji kalbu di sepanjang sejarah. . . . . .
untuk slalu menyimpan
kalimat tentangmu
yang menghuni jurang kedamaian
di dalam hidupku ini

Abi
Air matanya bersaksi
Masih tersimpan bersama nafas ini
Jasamu takan punah dari hidupku
Kau masih akan hidup
Seribu tahun lagi . . .
Hari menempatkanku
Di penghujung kerinduan
Bintang bertabur di atas kegelapan
Namun maut redupkan nafas
Dan memutus urat-urat nadi
Ku simpan sisa tangis kesedihan
Aku takan mungkin bisa mengena jangkaumu
disepanjang jarak perjalananku
aku hanya ingin temukan engkau
dalam keadaan tersenyum bersama malaikat-NYA
Akan slalu ku limpahkan
seluruh do’a untukmu
sampai malaikat Izroil mainkan perang
sampai kaki mautku melangkah
mendekati hidupku


*:) senang
Teruntuk Guru Hidupku
 Robbighfirlii Wali Waalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar