26 Januari 2013
Sayang, suatu hari nanti smoga Allah mengijinkan kita untuk berjumpa kembali.
Tiba-tiba air mata itu menangis di pipi dua anak itu.
Saya
yang bingung karena efek ‘telat sholat ‘ sedikit mulai melangkahkan
kaki menghampiri kedua nya, terlihat isak penuh haru, merah meredam pipi
manis cantiknya tersiram basah oleh air mata.
‘Teteh Jangan lupakan kita yaa’ kata Rina si cantik yang jago berpuisi.
Huaaahh ! tak sanggup lagi rasanya, serat seperti makan tanpa air minum.
Peluk
kasih itu mampu mengikat jiwa lima hari kita, ya Lima hari memang waktu
yang singkat untuk pertemuan kita dan merupakan waktu yang lama untuk
sebuah perpisahan..
‘iya sayang, maapkan teteh ya..’
Tiba-tiba saja air mata hangat ikut serta memanaskan suhu cikoneng saat itu.
Haru
sesak dada bertambah dan tertahan dalam tenggorokan, saat melihat tiga
wajah ceria yang saat itu terhalang oleh merah pipi karena dibasahai air
mata.
Dua tiga itulah lima wajah yang membuat kita seri meneteskan air mata.
Sayang, percayalah Allah akan mempertemukan kita kembali..
Reni, Wulan, Rina, Amelia & Mita. Itu lah nama-nama yang terdengar saat dua tiga lima wajah memperkenalkan diri.
Sayang, sudah jangan menangis lagi..
Ah
tambah sedih berbaur haru kalah layar hp tertanda 4 miscall dengan dua
pesan singkat dari sang guru ngaji teladan Madrasa Al-Hasan,
“...anak2 pada kangen, nangis semua, gak mau jauh dari teteh”
"teteh anak2 pada nangiis taau, sampe ada yang ga ngaji nangiiis terus"
sayang, ingatlah dua tiga itu enam. Ya dua enam itulah hari dimana kita berpisah..
terimakasih sayang, hadirmu telah menginspirasi..
sudahlah sayang, apus saja air matamu!
Allah akan mempertemukan kita kembali, percayalah..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar