Jumat, 12 Agustus 2011

Ingatkan aku sebagai hamba

senyap dalam sendiri
damai penuh nikmat dari-MU
sembah sujud penuh embun air mata
membasahi hamparan hati yang kering
menumbuhkan cinta yang lahir dari pancaran
wahai insan yang dihidupkan
disana tuhan melihat dengan sinar mata-NYA
nampak tajam melebihi sinar matahari
tak banyak lagi waktu tuk memuji
tak ada tempat lagi tuk bersuci
lenyap terbakar lemas nafsu duniawi
aku mengaku rindu Muhamadku?
Aku mengaku cinta Allah?
Namun hati kelam dengan debu dan noda
Mengapa aku lupa dengan kewajiban sebagai hamba ??
Sedangkan Allah tak pernah lupa menyerahkan nikmat kepada hamba

Astaghfirullah, ampuni hamba-Mu ini ya Allah,.



kecil tp pnuh noda

Aku sebutir pasir

kain putih yg tlah ternodai

Menoleh ke belakang
menysal diri dengan penuh kemaksiatan
Kain putihku tlah aku nodai dengan dosa
Dosa yang tak mampu aku hitung
karna begitu banyak jumlahnya
Ya Ghafuru ku bersimpuh di hadapanmu
memohon ampunan darimu
tak tau malu rasanya diri ini menghadap-Mu
diri mengenahkan kain putih yang ternodai
diri yang melukis kain putih dengan tinta hitamnya
diri ini begitu kotor
penuh noda dan tinta hitam
air mata ini berjatuhan
hati ini menangis
dan batin ini menyesal..
diri ini memohon ampunan dari-MU
berharap kembali pada-MU
Ya Mujibu Engkau dekat dan penuh kasih sayang
kabulkanlah permohonan diri ini.

Teacher of my life

Umi
wangi cintamu
Mengharumkan hidupku
Pedihku pedihmu juga
Senangku senangmu juga
Kau menyatu . . . . .
Dalam luka bahagiah hidupku
Hati sempat mengingatkan
Di situ ada setetes air berjatuhan
Membasahi pipi wajah damaimu
Di matamu . . . . . .
terpancar padang cinta
yang luas tanpa pagar pembatas
janji kalbu di sepanjang sejarah. . . . . .
untuk slalu menyimpan
kalimat tentangmu
yang menghuni jurang kedamaian
di dalam hidupku ini

Abi
Air matanya bersaksi
Masih tersimpan bersama nafas ini
Jasamu takan punah dari hidupku
Kau masih akan hidup
Seribu tahun lagi . . .
Hari menempatkanku
Di penghujung kerinduan
Bintang bertabur di atas kegelapan
Namun maut redupkan nafas
Dan memutus urat-urat nadi
Ku simpan sisa tangis kesedihan
Aku takan mungkin bisa mengena jangkaumu
disepanjang jarak perjalananku
aku hanya ingin temukan engkau
dalam keadaan tersenyum bersama malaikat-NYA
Akan slalu ku limpahkan
seluruh do’a untukmu
sampai malaikat Izroil mainkan perang
sampai kaki mautku melangkah
mendekati hidupku


*:) senang
Teruntuk Guru Hidupku
 Robbighfirlii Wali Waalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo...


Store miss With MyFather

Air matanya bersaksi
Masih tersimpan bersama nafas ini
Jasamu takan punah dari hidupku
Kau masih akan hidup
Seribu tahun lagi
Hari menempatkanku
Di penghujung kerinduan
Bintang bertabur di atas kegelapan
Namun maut redupkan nafas
Dan memutus urat-urat nadi
Ku simpan sisa tangis kesedihan
Aku takan mungkin bisa mengena jangkaumu
Di sepanjang jarak perjalananku
Aku hanya ingin temukan engkau
Dalam keadaan tersenyum bersama malaikat-NYA
Akan slalu ku limpahkan
Seluruh do’a untukmu
Sampai kaki mautku melangkah
Mendekati hidupku 

Sayang Mada 

"Robbighfirlii Wali Waalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaanii Shoghiiroo..."


Friend Ship


plenyuUn
Melukis kenangan dengan canda dan tawa
Mewarnai hidup dengan warna suka dan duka
Mengukir kenangan penuh kesan yang dalam
Orang lain boleh datang dan pergi
Tapi engkau slalu ada dikala sedih skalipun
Adanya sahabat karena adanya musuh
Adanya malam karena adanya siang
Adanya pertemuan karena adanya perpisahan
Kita akan berpisah tapi hati tetap bersatu
Karena inilah janji kita
Dekat walau jauh
Bersatu walau jarak memisahkan
Hati yakin Tuhan maha penyayang
Suatuh saat nanti kita akan berjumpa kembali
Berbagi cerita yang telah kita dapat
Bertemu kangen karena waktu
Membuang rindu karenah jarak
Kita pasti berjumpa kembali
Tungguh aku di tempat biasa

malam kemarin

Malam kemarin
Detak jarum jam terdengar begitu jelas
Mata ini terus meminta untuk dipejamkan
Malam semakin larut,berusaha menjemput pagi
Hati gelisa tak tentu kemana arahnya
Sekilas muncul bayangan
Wajah si kecil itu menangis
Menatap mata ke awan ciptaan ilaihi
Ya Allah engkau yang maha pengasih
Betapa diri ini tak menyadari
Atas pemberianmu
Atas kasihmu,atas nikmat dan karuniamu
Ku tersadar di saat air mata si kecil menetes

Benci


Benci
Menggenggam jemari tangan
Membatu hati sekeras besi
Sinar Mata terpancar tajam
Membidik tepat pada sasaran
Berali dari pangkuan tangan
Bangun dari mimpi tidur
Bergegas langka penuh yakin
Kencang berlari seperti keledai
Kau harus kubinasakan
Biarlah kau hancur berkeping
Melawanmu harus kulakukan
Biarkau lenyap jauh dari hidupku

Rasa Dan Cinta


Rasa Dan Cinta
Menghadapi akal sehat
Melawan Kejujuran suara jiwa
Biarpun batu keras
Tapi air mampuh menghancurkanya
Mengerti tentang apa yang di rasa
Biarpun mata melihat apa
Tetapi hati berkata cinta
Seperti rasa yang tak bisa bohong
Cinta tumbuh di hati
Mekar bagai mawar yang berduri
Sang penjaga hati berjaga ketat
Tapi rasa mampu menumbuhkan cinta di hati